Besame Mucho versi Melayu

Lagu ini adalah atas permintaan Jan Moez yang ingin menggunakannya dalam kempen alam sekitar. Melodinya menggunakan lagu asal Besame Mucho:


Bersama Dunia

Bersama, bersama kita
menikmati indahnya dunia yang fana
bersama, bersama kita
mendamba nyaman udara menusuk dada

Korus:
Pohon yang hijau melambai-lambai
di dunia ini yang indah permai
nyanyian burung yang sungguh merdu
mendamaikan resah hati yang sayu

Wahai kawan, dan juga taulan
janganlah abaikan hadiah dari Tuhan
bersama, berpimpin tangan
semoga damai dunia akan berpanjangan.

ditulis semula oleh:
K. G. Zan @ KetamGila @ MadCrab
2353hrs - 14September 2012

Masih sempatkah lagi esok untuk seorang anak?

Terlambat pulang

Wahai ibu,
Entah dengan apa akan kami balas,
Kami berempat ibu besarkan,
Dengan sabar hati ibu adakan,
Beras segantang yang nak ditanakkan
Upah menuai, menumbuk padi orang,

Sudah tiba,
masanya kami pulang ke kampong,
jemput ibu kubawa terbang (pergi)
pengubat hati selama ini,
Kini tiba masanya kami senangkan
pengangkat lukah selama ini yang terbenam

Liku berliku jalan yang ke hilir (baruh)
di sana berlari si kuda bendi (kereta kuda sewaan)
tangga patah pintu dah runtuh,
kuintai ibu tidak bersuara

Puisi: Cinta Dulu dan Sekarang

Kalau dulu,
Bila teruna menjeling,
Sang perawan tersenyum sumbing
dan berpaling memandang keliling
takut pada mata terbuntang dan juling.

Sekarang,
Tak sempat senyum, tegur dan sapa
"This is my card" katanya
siap emel, nombor telefon dan alamat bekerja.

Kalau dulu,
Kukirim rindu di angin lalu
Sambil bernyanyi di pohon jambu
Dan kesetiaan kian mengusik kalbu
tanpa rasa curang atau cemburu

Sekarang,
Hantar sms sambil makan
bait-bait terputus-putus di tengah jalan
ejaan bukan ikut Kamus Dewan
kalau tak jawab maknanya mesyuarat dengan Pengarah Kanan

Nukilan Pena:
K.G. Zan,
Shah Alam,
10-09-2012
1539hrs